Sang Penari
Perempuan itu berjinjit tanpa alas kaki. Suara derap tap-tap-tap terdengar setiap ujung jari kaki perempuan itu menyentuh lantai. Perempuan itu sedang menari.
Perempuan itu berjinjit tanpa alas kaki. Suara derap tap-tap-tap terdengar setiap ujung jari kaki perempuan itu menyentuh lantai. Perempuan itu sedang menari.
Hampir semua kisah di dalam foto-foto koleksi nenekku tersebut biasa saja. Tentang orang biasa dengan hidup yang biasa dan meninggalkan dunia dengan cara biasa. Tak banyak tragedi di dalamnya.
Kau jangan takut
Aku punya rencana
Kau jangan takut
Walau semua masih ada di kepala
Dari mana sebaiknya kita mulai saling menjelaskan?
Ataukah lebih baik kita sudahi diskusi ini, memaksa titik, meregang jeda, agar kita bisa berhenti saling mencari?
Ingatkan aku lagi.
Kisah tentang parkit kuning milikmu, yang suatu hari bersamanya kita mengadakan pesta minum teh.
Kau bernyanyi di pagi hari. Di tengah kegiatan memanggang roti dan menyeduh kopi. Kau menari di hadapan putrimu yang baru genap berumur tiga bulan sepuluh hari.