Sang Penari
Perempuan itu berjinjit tanpa alas kaki. Suara derap tap-tap-tap terdengar setiap ujung jari kaki perempuan itu menyentuh lantai. Perempuan itu sedang menari.
Perempuan itu berjinjit tanpa alas kaki. Suara derap tap-tap-tap terdengar setiap ujung jari kaki perempuan itu menyentuh lantai. Perempuan itu sedang menari.
Dari mana sebaiknya kita mulai saling menjelaskan?
Ataukah lebih baik kita sudahi diskusi ini, memaksa titik, meregang jeda, agar kita bisa berhenti saling mencari?
Ingatkan aku lagi.
Kisah tentang parkit kuning milikmu, yang suatu hari bersamanya kita mengadakan pesta minum teh.
Kau bernyanyi di pagi hari. Di tengah kegiatan memanggang roti dan menyeduh kopi. Kau menari di hadapan putrimu yang baru genap berumur tiga bulan sepuluh hari.