Rasanya seperti mimpi. Tepat sebulan yang lalu saya panik karena novel Amora Menolak Cinta (judul sementara) tak kunjung beres, hari ini saya merampungkan versi final .01 dan mencetaknya. Besok, rencananya saya akan mulai mempersiapkan Amora untuk berjuang menembus penerbit.
Senangnya jangan ditanya. Luar biasa. Amora memang belum dilirik penerbit, apalagi dibukukan (tapi kalau dibukuin beneran gak nolak kok ya, Allah… amin! *ngarep*). Tapi saya memutuskan untuk merayakan perkembangan sekecil apapun 😀 😀 :D. Karena harapan biasanya akan melambung tinggi setelah ini (kemudian kembang-kempis seiring menunggu kabar penerbit dan terhempas ke tanah saat ditolak – bukan pesimis, realistis), jadi sebaiknya nikmati saja apa yang ada 😛
Sekarang saya sedang menyiapkan sinopsis, keunggulan naskah dan apapun yang disyaratkan oleh penerbit. Setiap penerbit memiliki kelengkapan pengiriman naskah yang sedikit-banyak berbeda, jadi memang harus disiapkan waktu khusus untuk itu. Sebagai penulis amatir, momen ini termasuk saat yang cukup menyenangkan, saya bahkan mengerjakan semuanya sambil mendengarkan lagu-lagu soundtrack Amora (lagu2 yang saya susun khusus untuk menemani proses menulis Amora).
Ini salah satunya :
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=IxszlJppRQI&w=420&h=315]
“So sick of love songs… so sad and slow… so why can’t I turn off the radio?” – “So Sick” by Ne Yo
Memang baru 5 bulan belakangan ini saya benar-benar berkonsentrasi untuk Amora. Tapi kalau dihitung2 sejak ide awal Amora muncul, pengerjaannya hampir memakan waktu setahun. Banyak orang2 tersayang yang dicuekin, ajakan bertemu yang tak bisa diiyakan, dan kursi kafe/family resto yang saya jajah berjam2 gara2 Amora.
Terimakasih Amora karena sudah membantu saya mengenal diri sendiri lebih baik lagi. Setelah ini bismillah aja, ya. Semoga novel Amora Menolak Cinta mendapatkan tempat yang terbaik – dimanapun dan bagaimanapun dia menyentuh hati pembacanya.
Mohon doanya juga, ya 🙂
Amin!
Amanda.