Satu Karcis Saja, Mungkin Dua
“Maaf, ya.”
Kumundurkan posisi dudukku, kemudian kurapatkan kedua kakiku menyamping ke kiri. Dua sosok berjalan melewatiku. Wajahnya tak bisa kukenali karena suasana yang gelap. Bahan celana jeans yang dikenakan oleh salah satu dari mereka menggesek lututku, membuatku semakin kesal.